Jumat, 27 Juli 2018

,

Pengen nangis


“Ada yang sedih hatinya, tapi tidak tahu kenapa. Menangis: sederhana inginnya. Tapi, kelihatannya dengan begitu akan terasa lega.”
Sudah beberapa hari ini hati rasanya kurang baik. Rasa-rasanya sudah lama air mata ini saya tahan biar nggak tumpah. Sampai sekarang saya tulis ini, air mata ini masih menggantung. Tapi hati terus meraung.

Saya tahu, ini pengaruh tamu bulanan yang sedang berkunjung. Bersamaan dengan kejadian-kejadian yang berhasil membuat emosi saya naik-turun, –beberapa hari ini. Sedih, kemudian senang. Nggak lama kemudian sedih lagi, sampai sekarang. Saya nggak tahu kenapa, rasanya seperti semua orang pergi meningggalkan.

Saya tahu ini hanya perasaan saya sesaat. Paling sebentar lagi juga kembali riang. Tapi kemudian saya ragu. Saya mulai kembali merasa berat –meskipun ada orang lain yang merasakan bebannya lebih berat.

Disaat seperti ini rasanya saya ingin marah, “Kenapa sih begini? Kenapa harus sekarang? Kenapa pas saya butuh…? Kenapa dan kenapa…”, semua saja ditanyakan. Semua saja disalahkan. Saya benar-benar ingin menangis. Dan tumpahlah air mata ini sekarang.

Saya tahu ini berat buat saya. Dan saya nggak mau bilang tentang beban orang lain ada yang lebih berat, karena rasanya sesekali bolehlah saya mengeluh. Pengen sekali rasanya saya pulang, peluk Ibu saya, lalu bilang, “Terima kasih, Bu, untuk doa-doa yang selama ini selalu menguatkan. Tapi boleh kan, sesekali saya menangis?”

Saya sedang rapuh, Bu. Rasanya hanya ingin pulang. Tapi sebenarnya tidak juga. Saya nggak tahu. Saya lebih ingin menangis. Sampai tersedu, sambil mengadu. Ya Allaah... Berat rupanya. Tapi nggak apa. Saya percaya ini bakal terlalui. Ini bakal dirindu. Tapi nanti, kalau semuanya berhasil saya selesaikan. inshaAllaah.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar