Sabtu, 30 Juli 2016

,

Day-2: Bakso Ojek


Hai. Masih optimis nih bisa menyelesaikan tantangan tujuh hari bercerita. Yaa meskipun tantangan itu dari aku sendiri sih, haha. That’s ok and I think it’s harder than you get a challenge from the others. You know when you’ve got a challenge from someone you will feel like it’s a must for you to do that, but if you challenge yourself to do something, you can easily hide from it or maybe deny to do it or even worst you don’t give it a damn, yet we can learn to be discipline to our self. Yaps!

Barusan banget aku makan siomay. Entah kenapa tiba-tiba pengen banget makan itu. Seperti biasa aku makan siomay sendirian. Mungkin mas-mas karyawan di sana hafal dengan aku yang udah keseringan makan siomay di sana. Sendiri. Jarang soalnya yang makan siomay di sana dan sendiri. Hahaha. Eh tapi aku pernah satu meja dengan seorang mbak yang kebetulan juga makan siomay sendirian. Aku ingat banget waktu itu aku kasih sapa ke mbak itu (aduh, biar enak aku panggil Mbak Jum aja deh ya). Oke, jadi waktu itu warung siomay lagi rame banget. Tempat duduk penuh, dan aku selalu nggak mau duduk lesehan kalau sendirian. Jangan Tanya alasannya karena aku juga nggak tau kenapa. Nah, karena aku lihat Mbak Jum duduk sendirian sambil makan siomay, jadilah aku gabung duduk dan makan siomay bareng Mbak Jum. Cukup dengan modal senyum semanis kecap siomay dan kata-kata lembut, “Permisi mbak, boleh saya duduk di sini?”, akhirnya aku bisa makan siomay tanpa harus lesehan dan sendiri. Oke sip, barusan aku menyadari bahwa untuk pertama kalinya aku nggak makan siomay sendiri. Ha!

Jangan dikira waktu duduk itu aku diam saja. Ternyata canggung banget rasanya makan dengan orang yang belum dikenal. Hahaha, ya tapi daripada sendirian dan harus lesehan sih. Sedikit aku coba membuka obrolan. Ya basa-basi gitu deh. Bukan sok-kenal-sok-dekat juga. Tapi dari obrolan ringan itu aku jadi tau kalau Mbak Jum teryata udah kerja. Padahal awalnya aku kira Mbak Jum itu mahasiswa. Semacam mahasiswa semester atas gitu deh, wkwk. Seingatku Mbak Jum itu kerja di daerah Kaliurang, tapi tinggalnya di Piyungan. Asalkan kalian tau seberapa jarak Piyungan ke Kaliurang, pasti bisa deh bayangin gimana capeknya tiap hari bolak-balik. Hiks. (Ya tapi ga juga deng kayaknya, eh ya gimana ya? Heu).

Nah, singkat cerita obrolanku dengan Mbak Jum berakhir saat Mbak Jum memutuskan untuk pergi duluan dan lanjut perjalanan pulang – dan tentunya karena siomay dan minuman Mbak Jum sudah habis duluan.

Setelah ngomongin siomay, aku jadi ingat bakso ojek – dan ingat juga kalau kemarin aku bilang mau cerita tentang bakso ojek. Mungkin bagi kalian nama jajanan ini asing yaa hehe. Jadi bakso ojek itu sejenis jajanan yang terbuat dari campuran tepung terigu dan tepung kanji yang diberi bumbu kemudian dimasak seperti membuat bakso. Bentuknya bulat tidak beraturan, kenyal, bisanya diisi daging atau telur, dan dimakannya dengan saus sambal plus kecap. Sedaaappp!!

Kebayang nggak? Biar kebayang, aku kasih tau deh, nama kerennya: C-i-l-o-k. Cinlok! Eh, cilok hehe. *krikk! Bedanya kalau cilok tuh benar-benar bulat, tapi kalau bakso ojek bentuknya bulat tak beraturan. Lagi, kalau cilok yang biasa aku beli di jogja tuh lebih kenyal dibanding bakso ojek yang biasanya aku beli di rumah. Biasanya cilok dimakan dengan bumbu kacang, tapi kalau bakso ojek cukup dengan saus sambal dan kecap. Yaa walaupun sebenarnya bisa sesuai selera juga sih, hehe. Tapi, kenapa bisa disebut bakso ojek ya?

Kalau dipikir-pikir, nama bakso ojek ternyata sudah sesuai dan tepat kok. (Wkw soktau kalii aku). Pedagang bakso ojek biasanya keliling dengan sepeda yang sudah dimodifikasi. Bagian belakang sepeda diberi tempat khusus berbentuk kotak, biasanya dari seng, yang didesain khusus (ceileh) sehingga bisa muat untuk tempat tungku untuk menjaga agar bakso ojek tetap hangat, dan menyimpan berbagai peralatan dagang seperti plastik, tusuk bakso ojek yang terbuat dari bambu, dan tentunya saus sambal serta kecap sebagai pelengkap makan bakso ojek. It’s a kind of jajanan yang patut dicoba loh, guys. Hahaha, dan ini adalah jajanan favoritku sejak kecil. Selain gulali, bubur kacang hijau, es potong, es lilin, dan… Lah kok favoritnya jadi banyak banget sih? =))

Okeee, itu tadi sedikit cerita tentang bakso ojek – makanan favoritku sejak kecil. Kapan-kapan kalau kalian main ke rumah aku, you should try to eat it!

Sedikit informasi tambahan, sekarang pedagang bakso ojek kebanyakan beralih menggunakan motor, bukan sepeda lagi.

Anyway, para pedagang sepertinya masih konsisten menggunakan tungku dengan bahan bakar arang untuk menghangatkan bakso ojeknya. And it makes the taste different than use a stove to keep it warm. Percaya nggak percaya sih, hehe…
Bakso Ojek dengan segala kelengkapannya
sumber gambar: http://www.realmedicinefoundation.org/our-work/countries/indonesia/initiatives/earthquake-may-2006-relief-in-birit-village/reports/2008/profiles-of-community-savings-grantees-mrs-sudarmi/
Yang jelas bakso ojek selalu jadi favorit.

Oh iya ada lagi, ini nih daftar beberapa pedagang bakso ojek yang sedari kecil jadi langgananku:
a. Bakso Ojek Parman, soalnya yang jual namanya Pak Parman.
b. Bakso Ojek Spiderman. Bukan karena yang jual spiderman, tapi karena dulu di kotak baksonya ada stiker spiderman! Hahaha
c. Bakso Ojek Pak Tua, yang ini karena penjualnya udah tua dan aku nggak tau namanya siapa. Biasanya juga aku sebut Bakso Ojek SMP karena memang belinya waktu di SMP, hehe.
d. Bakso Ojek Bima. Naah kalau yang ini benar-benar nama resminya. Di kotak baksonya juga ditulis begitu, “Bakso Ojek Bima”. Aku inget banget kotaknya dicat warna pink, dan selain jualan bakso ojek juga jualan “Kentucky”. Tapi bukan Kentucky ayam goreng looh. Itu sebutan biar gampang aja, soalnya bentuk Kentucky ini mirip paha ayam yang digoreng, tapi pipih, kering, dan ulet. Tapi ENAK!
e. Bakso Daging Pak Kus. Nah kalau ini lain lagi, tapi masih semacam bakso ojek. Bedanya, kalau bakso ojek tuh bahan dasarnya nggak pakai daging sama sekali, sama kayak cimol. Kalau bakso daging ya pastinya pakai daging, hehe. Kalau di jogja sih sama kayak bakso tusuk.
Nah itu tadi beberapa bakso ojek yang pernah aku beli dan sampai sekarang masih suka beli juga kalau pulang. Hihi… Kalau kamu, apa jajanan kecil favoritmu? :3


Share:

0 komentar:

Posting Komentar