Selasa, 21 Mei 2019

, ,

Yang nggak wajar

22 tahun 8 bulan. Ternyata sudah lama juga ya diberi kesempatan hidup oleh yang Maha Hidup. Alhamdulillah.

But let's go back to 5 years ago when I was 18. Masa-masa SMA yang kebelet pengen ujian nasional segera kelar, pengen cepet kuliah, tapi masih galau kira-kira mau ambil jurusan apa. Yang jelas, waktu itu impian terbesarku adalah diterima di universitas negeri terbaik di jogja: kampus biru. Sampai-sampai tiap ada acara nginep ke daerah Kaliurang dan ngelewatin kampus biru, aku selalu ngomong dalam hati "Ya Allah semoga suatu saat nanti bisa masuk sini, jadi salah satu bagian dari kampus yang bagus banget ini." 

Btw, aku selalu berdoa kayak gitu setiap ngelewatin UGM karena sahabat aku, Ifha, pernah bilang ke aku kayak gini, "Fis, tau gak sih,  katanya kalau kita pengen sesuatu, terus pas kita ngelihat sesuatu itu kita bilang dalam hati (kalau kita pengen), suatu saat nanti bakalan terkabul." Dan, percaya nggak percaya, itu beneran terjadi.

Buat aku yang bukan siswa berprestasi dan kemampuan akademik pas-pas-an, senjata andalan setelah belajar mati-matian ya cuma satu: doa. Pokoknya nggak pernah absen aku nyebut "pengen kuliah di kampus biru" di dalam doa. Dah.

Sampai akhirnya beneran kesampaian, aku diterima di kampus biru lewat jalur SNMPTN. Nggak pernah nyangka, tapi ngga pernah putus berharap juga sebelumnya. Syukur bukan main, nangis bahagia waktu baca pengumuman diterima di kampus biru. MasyaAllaah.

Sekarang, udah hampir 5 tahun jadi mahasiswa. Pertanyaan "Udah lulus?" makin sering terdengar di telinga. Beragam jawaban mulai dari, "Belum, masih blablabla" sampai ke tahap senyumin aja pun udah terlewat. Dan jujur, dalam benak ini pun aku pengen segera lulus dan dapat kerja. But who can shut the people up to not to ask about when we graduate or when we get a job, or any kind of that questions?
This photo was taken when I did my research: harvested the cacao pods
photo by: Fsbl.
Anyway I almost graduate from kampus biru this year. After all ups and downs, laughs and tears... wkwk. Remembering all the process I have passed when I did my research is such an emotional feeling for me. All the processes bikin aku jadi bisa lebih menghargai di aku sendiri. Tanpa sedikitpun abai/lupa sama bantuan sahabat dan teman-teman selama penelitian, jujur aku berterimakasih atas usaha yang udah aku lakuin selama penelitian. Semua semangat yang pasang surut akhirnya bakalan membuahkan hasil. And the most important thing is I really Thank Allah for all of the blessings, sampai detik ini.

Guys, if you now struggling to finish your college, doing your work or anything, don't forget to Thank Allah and thank yourself for what you have achieved. Say to yourself that you are great and will always doing great. Be the best of yourself because is all about you.

Sabar, sabar dengan terus berusaha menyelesaikan yang perlu dan harus diselesaikan sampai akhir.

Syukur, syukur dengan tidak menyerah untuk tujuan yang harus dicapai sampai tercapai. Dan karena gagal adalah bagian dari proses tercapainya sesuatu, maka bolehlah bilang kalau gagal adalah wajar. Jadi bangkit dan berjalanlah kembali. Karena yang nggak wajar adalah gagal, tapi kemudian menyerah.


Bismillaah...
Share:

0 komentar:

Posting Komentar