Soreku,
terduduk tegak di bangku kereta
Hening di kepala
Sementara terdengar
roda besi melaju di atas besi tua
Menuju tempat baru kudibawanya
Kutoleh kanan ke jendela
Arah pukul dua
Pandanganku tertuju pada sorang kakek
Duduk termangu melihat keluar
Memandang apa-apa yang dilewati
Sawah, rumah...
dan entah
apa yang ada dibenaknya
Matanya berkedip
Sedikit sedikit melirik
mengikuti apa yang dilihatnya
Kerut di wajahnya seperti ukiran
Menghias matanya
yang tak lagi terik seperti siang, dan
tampak meredup seperti senja
Kini, tangan kirinya menopang dagu
Sesekali ia menoleh ke kanan
Lalu kembali menoleh kekiri
Melihat keluar jendela
Menikmati senja dalam kereta, dan
entah apa yang ada dibenaknya
Kadang terbesit olehku,
Bagaimanakah senjaku nanti?
Kereta apakah yang akan membawaku kesana, dan
siapakah yang membersamaiku saat senja?
yang mungkin jadi pemandangan sama bagi siapa yang melihatnya
atau,
akan sampaikah aku ke senja?
Entahlah,
tak pernah ku tahu rencana-Nya
dibuat 11 Juni 2022; 16.27 WIB setelah berangkat dari stasiun Nganjuk menuju Madiun.
0 komentar:
Posting Komentar